Tara Sosrowardoyo
Banyak tokoh yang menginspirasi dalam perjalanan kehidupan saya. Karya foto Tara Sosrowardoyo adalah salah satunya. Namanya tertera pada buku ‘Java Style’, buku lawas tentang design yang diulas secara populer dengan fotografi apik yang kami beli di tahun 1998. Kemarin saya sempatkan bertemu dengannya saat pembukaan pameran di Kedai Tjikini untuk membubuhkan tandatangan di bukunya.
Pameran fotonya masih berlangsung dalam rangkaian acara JIPFest.
Tara, Ubiet, Nirwan, di Kedai Tjikini.
Pameran Foto
Tara Sosrowardoyo
Foto sutradara film kenamaan, Teguh Karya (alm), dengan Vespa kesayangannya, dipotret di halaman Sanggar Teater Populer di Kebon Pala, Jakarta Pusat. Ini adalah satu dari puluhan foto karya Tara Sosrowardoyo (@tarasosro) di tiga tempat: @kedaitjikini, @komunitaskekini dan restoran Kunstkring Palaise. Pameran ini merupakan bagian dari program @jipfest 2019.
Tara dikenal banyak memotret orang-orang ternama, tapi foto ini menurut saya punya cerita khusus. Sebelum dikenal luas sebagai fotografer kenamaan, ia ikut dalam produksi film garapan Teguh Karya berjudul “Usia 18” untuk menjadi still photographer. Bahkan ikut ambil peran dalam sejumlah adegan. Waktu itu ia masih menjadi mahasiswa LPKJ (sekarang IKJ), dengan rambut gondrong keriting. Salah satu adegannya adalah ia bermain gitar dan harus mengenakan jaket yang kekecilan. Sutradara Teguh Karya, yang dikenal cerewet dan perfeksionis, memintanya mengenakan jaket itu. Di foto ini, giliran Tara “mengarahkan” sutradara itu duduk di skuter dengan memakai jaket! Lebih dari itu, Tara menampilkan Teguh yang bernama asli Steve Liem Tjoan Hok itu pada “panggung” sebenarnya: sutradara langganan Piala Citra, yang tidak lekat dengan dunia glamor, melainkan yang gigih bekerja keras dan hidup sederhana, seperti tampil di potret ini dengan skuter yang jauh dari “mengilat”. Diambil dari rerimbunan tanaman yang rajin dirawat sutradara itu, di sebuah rumah tua dalam warna sederhana, hitam-putih.
Lahir di New York pada 12 Desember 1952, Tara mulai memotret pada waktu duduk di SMP untuk majalah sekolahnya. Ia memulai karier sebagai still photographer industri film sejak 1977. Foto-fotonya kemudian tersebar luas tidak hanya tentang film, tapi juga meliputi berbagai aspek kehidupan. Dari foto potret, lingkungan, arsitektur, dan banyak lagi, dipublikasikan di The New York Times, Time GEO, Newsweek, Marie Claire, The New Yorker, Paris Natch, Fortune. Karya-karyanya juga tampil.di sejumlah coffee table book, di antaranya “Java Style”.