Cerita trotoar jl Cikini Raya belum berakhir. Tadinya saya kira akan mendekati rampung. Ternyata cor semen yang dilakukan semalam sampai pagi, sebagian keliru. Tentu saja ini bukan sebuah kelakar. Ini sungguh-sungguh terjadi. Ada yang seharusnya tidak dilapis semen, tapi kadung dilapis. Setelah dicek oleh pihak terkait, dibuatlah tanda cat merah sebagai koreksi. Bagian itu mau tak mau harus “dikupas” lagi. Mungkin perbaikan akan dilakukan nanti malam, esok, atau lusa. Mestilah secepat mungkin dan sebaik mungkin.


Masa’ sih? Kok, bisa keliru begitu? Kan mestinya dijagain supaya nggak salah? Lho memang gak ada panduan gambarnya? Seribu satu komentar akan muncul. Yang sabar ya, semoga nanti beres. Tetap semangat ya. Okre deeh kakak…
Kesabaran adalah gunung, kata Rendra. Seorang pengarang beken pernah menulis, kira2: “Aku akan selalu sabar, untuk menunggumu; sampai kapan pun dan dimana pun.” – SGA.